Minggu, 08 Mei 2011

Galeri Pelantikan PD PII Kota Langsa Periode 2011-2012


Siapa Layak Jadi Panutan: Ki Hadjar atau KH Achmad Dahlan?


Oleh: Artawijaya

SETIAP tanggal 2 Mei pemerintah Republik Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Peringatan ini merujuk pada hari lahir tokoh nasional Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hadjar Dewantara, pendiri perguruan Taman Siswa. Soewardi merupakan anak dari Paku Alam IV yang dilahirkan di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Garis keturunannya berasal dari elit keraton yang memegang teguh ajaran kebatinan Jawa.

Perguruan Taman Siswa yang digagas dan dikelola oleh Ki Hadjar Dewantara didirikan di Yogyakarta pada 3 Juli 1922. Selain Ki Hadjar Dewantara, tokoh Taman Siswa lainnya adalah Ki Sarmidi Mangoensarkoro. Taman Siswa adalah lembaga pendidikan bercorak kebangsaan, kebatinan, dan mengadopsi nilai-nilai barat yang pertama di Indonesia dan didirikan oleh warga pribumi.

Ketika mendirikan Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara banyak terpengaruh pemikiran Rabindranath Tagore (ahli pendidikan dan ilmu jiwa dari India yang menjadi rujukan anggota Theosofi), Maria Montessori (ahli pendidikan dari Italia), dan Rudolf Steiner (pendiri Antrophosophy Society). Melihat dari tokoh-tokoh yang menjadi rujukan Ki Hadjar dalam mendirikan Taman Siswa, jelaslah bahwa lembaga yang didirikannya bercorak barat dan mengusung asas humanisme.

Keberkahan Itu Membahagiakan

Kerja keras belum tentu produktif, ada yang sudah kerja keras hingga ngos-ngosan keringatan, tetapi hasilnya ternyata tidak memadai. Kerja cerdas lebih produktif, tidak terlalu keringatan tetapi hasilnya bisa jauh lebih banyak. Tetapi banyak juga orang yang sudah kerja cerdas, sudah menghasilkan begitu banyak, segala yang dibutuhkan sudah tersedia, ternyata hidupnya tidak tenang, gelisah dan ujung-ujungnya lari ke narkoba, hidupnya menjadi sengsara. Nah ada jenis kerja lain, yaitu kerja ikhlas yang mengutamakan kehalalan, rizki yang diterima bersumber pada yang benar dan diridhai oleh Allah. Dapat banyak alhamdulillah, dapat sedikit alhamdulillah, belum dapat, sabar dan berusaha lagi. Seberapapun yang diperoleh dari kerja keras, cerdas dan ikhlasnya, ia bisa menerimanya dengan senang hati, karena ia menyadari bahwa wilayah kita itu hanya berikhtiar, hanya berusaha, sedangkan hasil adalah ketetapan Allah. Ada orang sudah dapat banyak masih kurang dan hatinya gelisah, makan tak enak tidur tak nyenyak, dimusuhi orang banyak dan yang berharap keberkahan dapatnya sedikit tetapi ia merasa cukup bahkan masih bisa memberi. Dengan tenang ia menikmati hasil jerih payahnya, membahagiakan, harmonis dengan keluarga & lingkungan bahkan dihormati orang lain.

Kebahagiaan Yang Terindah

Bagi seorang istri kebahagiaan yang terindah akan hadir ketika mampu melewati setiap ujian yang diberikan oleh Allah. Hanya berharap keridhaan Allah sanggup membuat dirinya melewati semua luka dan derita, hidup bersama suami dan anak-anaknya. Itulah kebahagiaan bagi seorang istri dengan cinta yang tulus untuk keluarga. Pernah ada seorang ibu yang diuji oleh Allah dengan suami yang mendapatkan serangan jantung, dengan setulus hati menjaga & merawatnya. Teringat dulu suaminya pernah meninggalkan dirinya dan anak-anaknya, luka itu masih terasa perih membuat hatinya bergejolak, air matanya menetes. Kekuatan cinta yang begitu besar mampu meredam rasa sakit itu. Disaat hati yang bergejolak beliau datang ke Rumah Amalia untuk berbagi dan berdoa agar Allah berkenan memberikan kesembuhan bagi suaminya yang tengah terbaring sakit.

Minggu, 01 Mei 2011

Getting Started




Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia
Kota Langsa




NOW GETTING STARTED!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons